Monday 29 February 2016

Dapat Hadiah Dari Gokano, Benarkah?


Hari ini saya baru nyobain sebuah situs yang katanya bisa memberikan fedback atas apa yang kita lakukan terhadapnya. Gokano, sebuah situs yang menyediakan sebuah tantangan yang harus ditaklukkan demi mendapatkan point yang nantinya dapat ditukar dengan hadiah yang tersedia.

Situs ini terbilang cukup baru. Mungkin baru setahun atau dua tahun. Awalnya saya juga sama seperti kalian. Nggak percaya! Tapi ya iseng aja ikut tantangan-tantangan yang diberikan. Seru gitu.

Bagi yang penasaran bisa dilihat di sini Dan bagi yang masih tidak percaya, tunggu postingan testimonial saya dalam beberapa hari ke depan. OK??

Friday 5 February 2016

Tipe Petugas Pengambil Jimpitan

Jimpitan merupakan sistem penarikan kas (RT) yang dialakukan secara continue. Setiap hari warga (RT) membayar sejumlah uang (receh) yang telah ditentukan besarnya dan dimasukkan ke dalam wadah (terbuat dari botol air mineral) yang ditempel pada tembok depan rumah.

Nantinya uang tersebut akan diambil oleh petugas jaga, kemudian disetorkan kepada ketua (RT). sistem ini banyak sekali manfaatnya. Namun kali ini saya tidak akan membahas hal itu.

Para petugas beraksi antara jam 6 sore hingga jam 9 malam. Banyak sekali metode yang mereka gunakan dalam mengambil jimpitan. Saya pun berhasil mengelompokkan ke dalam beberapa tipe sebagai berikut:

Pertama, petugas upacara.
Mereka yang datang dengan santainya meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik rumah.
“Mas Kresna, mau ambil jimpitan” serunya.

Kedua, sosok maling.
Datang sacara diam-diam dan langsung cabut tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

Ketiga, butuh perhatian.
Mereka yang sengaja meninggalkan jejak berupa suara yang mampu didengar oleh tuan rumah meskipun mereka sedang sibuk di belakang. Tipe ini saya divide lagi:
1.  Mengeraskan bunyi alas kaki (slakk sllak).
2.  Menggoyangkan wadahnya hingga mengeluarkan suara klotak klotakk.
3.  Melemparkan uang yang mereka ambil ke dalam kantong (dompet) yang dibawa hingga berbunyi
     crikkkk.

Nah, gimana? Tertarik dengan salah satu dari mereka. Kalau saya sendiri lebih menyukai tipe ketiga karena rasanya asyik gitu ketika mereka menciptakan suara-suara itu. wkwk rak lucu. Semoga akan ada tipe-tipe baru yanng lebih unik dari ini. I'm Mas Kresna back to you.

Wednesday 3 February 2016

Belanja Online Asyik Juga II

Lega rasanya. Pesanan sudah ditangan dengan selamat. Barang sesuai permintaan, tak kurang dan tak lebih. Jadi makin nyaman dalam berbelanja secara online.

Setelah pengalaman pertama itu, saya terus melakukannya hingga mengenal sebuah toko yang mengumpulkan beberapa penjual dalam satu tempat. Tokopedia. Dibandingkan dengan situs online lainnya, saya lebih percaya pada Tokopedia karena prososnya yang tidak terlalu rumit dan bahkan ada asuransinya lagi, jadi barang kita pasti aman dah. Selain itu jika pesanan kita tidak direspon oleh penjual meskipun sudah kita bayar, maka transaksi otomatis dibatalkan dalam jangka waktu tertentu.

Satu hal yang membuat saya sangat nyaman dengan Tokopedia yaitu pembayarannya bisa dilakukan lewat indomaret yang di setiap kecamatannya pasti ada. Mantap bukan. Tapi untuk mendapatkan fasilitas tersebut tentunya kita harus menjadi member yang mana dalam pembuatan akunnya mudah sekali. Dan inilah testimoni dari saya yang minggu kemaren berhasil menyelasaikan transaksi lewat Tokopedia.

Belanja Online Asyik Juga I


Sudah pernah belanja online?
Takut ditipu? atau gimana? Mungkin setelah membaca tulisan ini berkali-kali saya ragu jika kalian tetap mempertahankan pikiran-pikiran itu. Mengapa? Simak saja kisah berikut ini.

Kelas 2 sekolah lanjutan adalah pertama kalinya saya mencoba bertransaksi di dunia maya. Jujur saat itu saya merasa takut, khawatir dan segala macam pikiran buruk yang serupa. Namun saya mencoba meyakinkan diri dengan mengamati gerak-gerik calon penjual yang akan saya ajak transaksi. Mulai dari meninjau keaslian akun (saat itu lewat media sosial), membaca testimonial hingga bertanya langsung kepada ownernya.

Setelah dirasa puas atas segala stalking saya lakukan, selanjutnya saya membuat rekening. Pagi-pagi buta saya sudah bersiap untuk pergi. Jam segitu emang ada bank yang sudah buka? Saya tidak pergi ke bank, tetapi ke tetangga saya yang secara kebetulan beliau bekerja di suatu bank yang akan saya tuju itu. Ngobrol panjang lebar tinggi, akhirnya saya dapat bekal bagaimana langkah-langkah dalam membuat rekening.

Berhubung rumah saya sangat strategis, saya tidak perlu jauh-jauh untuk pergi ke sebuah bank. Cukup naik sepeda kurang lebih 5 menit saya sudah sampai dilokasi. Dengan pedenya saya masuk dengan lagak seperti orang berpengalaman. Ambil nomor antrean, duduk di ruang tunggu sambil mengawasi keadaan sekitar yang sangat ramai.

Sekian lama menunggu giliranpun datang. Saya bilang pada tellernya bahwa saya ingin membuat rekening. Kemudian diarahkan ke sebuah tempat yang khusus dalam pembuatan rekening dan atm. Saya diwawancarai akan data diri. Setelah tellernya bertanya panjang lebar, saya balik bertanya akan keamanan transaksi online

Singkat cerita rekening dan atm saya jadi. Begitu pula pembayaran atas transaksi online yang telah saya lakukan sebelumnya telah selesai. Kemudian saya hubungi sang penjual bahwa pembayaran sudah tuntas. Sekarang tinggal menunggu barang yang saya pesan. Pasrah, itulah yang saya lakukan dalam proses penantian pesanan yang sedang dikirim.

Perasaan khawatir perlahan menghampiri. Setelah dua hari saya menghubungi penjualnya.
Mas Kresna : "Pesanan saya gimana mas?"
Penjual        : "Maaf pesanan yang mana ya?"
Mas Kresna : "Pesanan atas nama det detdet dan pembayaran atas nama detdetdetdetdet"
Penjual        : "Nggak ada itu mas"
Mas Kresna : "Loh, ini gimana sih mas?"
Penjual        : tak merespon
Saya kontak-kontak terus nggak ada balesan. Perasaan cemas semakin bergemuruh. Akhirnya keesokan harinya saya mendapati sebuah nomor resi lewat pesan singkat.
Penjual        : "Maaf mas, ternyata pesanannya sudah dikirim dua hari yang lalu. Ini nomor resinya, bisa dicek di JNE"
Alhamdulillah, ternyata hanya salah paham saja.

Dalam proses pengiriman sang penjual bekerjasama dengan JNE. Jasa pengiriman ini menyediakan fitur (dalam websitenya) posisi barang kiriman. Jadi kita bisa tahu sudah sampai mana posisi barang yang kita pesan atau antar. Tanpa perlu menunggu waktu lama pesanan saya pun tiba. Diantar langsung sampai depan rumah. Meskipun belum tahu rumahnya, sebelumya pihak mereka sudah menghubungi alamat tujuan bahwa pesanan sudah sudah tiba di cabang JNE terdekat dari rumah kita. Dan mereka meminta petunjuk dan arah menuju tujuan akhir. Yaitu rumah kita. To be continued